A. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial


1. Promosi Kesehatan Menurut Hendrik L.Blum, perilaku merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi status kesehatan. Perilaku bukan merupakan hasil yang dapat dilihat secara langsung sebagai akibat dari penerapan program/ pendidikan kesehatan tetapi merupakan hasil jangka menengah dari program/ pendidikan kesehatan. Jika perilaku kesehatan masyarakat baik, ada kemungkinan program/ pendidikan kesehatan juga berhasil, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada peningkatan cakupan indikator kesehatan. Promosi kesehatan merupakan program yang dirancang untuk memberikan perubahan terhadap manusia, organisasi, masyarakat dan lingkungan. Masalah kesehatan itu tidak hanya timbul oleh adanya kuman penyakit tapi juga dipengaruhi oleh perilaku manusia. Dengan adanya promosi kesehatan akan mampu mencegah terjadinya penyakit dengan cara meningkatkan kemampuan orang dalam mengendalikan dan meningkatkan kesehatannya. Dengan demikian penyuluhan merupakan hal yang tidak terpisahkan dari setiap program kesehatan. Dimana tujuan program penyuluhan masyarakat adalah mencapai perubahan prilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara prilaku sehat serta berperan aktif dalam upaya mewujutkan derajat kesehatan yang optimal.

2. Kesehatan Lingkungan Faktor kesehatan lingkungan merupakan faktor terbesar yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan. Dalam hal ini apabila kesehatan lingkungan berada dalam kondisi optimal, maka akan berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimal pula.

3. Kesehatan Ibu Anak dan KB Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Dengan adanya Program KIA dan KB dapat menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA).

4. Perbaikan Gizi Masyarakat Kegiatan program Gizi meliputi kegiatan perbaikan gizi masyarakat dan perbaikan gizi institusi. Kegiatan pada perbaikan gizi masyarakat antara lain Pemantauan status gizi, pertumbuhan balita, ASI Eksklusif, pemberian tablet darah, pengukuran LILA pada bumil dan WUS, distribusi vitamin A, kadarzi, garam beriodium, pelacakan gizi buruk, pemeriksaan anemia bumil, pemberian PMT, penyuluhan gizi dan pembinaan posyandu.

a. Kurang Energi Protein ( KEP ) Pada tahun 2018 ditemukan 15 kasus Kurang Energi Protein (KEP) dari 1236 balita. Balita dengan BGM pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 3 orang.

b. GAKY GAKY atau Gangguan Akibat Kekurangan Yodium hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah gizi utama di Indonesia mengingat dampaknya Profil UPTD Puskesmas II Mendoyo 2018 24 yang cukup besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Kekurangan Yodium dalam jangka panjang diantaranya dapat mengakibatkan gondok, penurunan kecerdasan dan kretin (Kerdil). Program penanggulangan GAKY di Puskesmas II Mendoyo dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dan pemantauan garam beryodium. Kegiatan pemantauan garam beryodium dilaksanakan secara rutin sekali setahun yaitu pada bulan Agustus dengan melibatkan siswa SD/ MI sebagai pendukung pengambilan data. Dari pemantauan yang dilaksanakan pada tahun 2018 didapatkan hasil 98% masyarakat sudah mengkonsumsi garam beryodium, lebih besar dari target yang ditetapkan yaitu 85%. b. Penanggulangan Anemia Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu Hamil dan Ibu Nifas merupakan salah satu kegiatan rutin dalam rangka menanggulangi Anemia. Cakupan pencapaian Fe1 (30 Tablet) pada tahun 2018 adalah sebesar 104.92 % dari target 100%, cakupan pencapaian Fe3 (90 Tablet) 101.97% dari target 95%dan Fe Bufas sebesar 116.25% dari target 100%. Dari data diatas pencapaian pemberian Fe1, Fe3 dan Fe bufas sudah mencapai target yang ada.

c. Vitamin A Kegiatan rutin yang dilakukan dalam rangka penanggulangan Kekurangan Vitamin A berupa distribusi kapsul Vitamin A (vit A Biru) pada bayi (6-11 bulan) dan vit A merah pada balita 1-5 tahun dan ibu nifas (Vit A bufas). Jadwal pemberian kapsul Vitamin A pada bayi balita adalah pada bulan Pebruari dan Agustus. Sedangkan pada ibu nifas adalah kapsul vit A diberikan hingga hari kedua post partus. Cakupan pencapaian Vit A pada tahun 2018 untuk bayi sebesar 55.68 % dari target 98% vitamin A untuk balita sebesar 96.50 % dari target 98% dan vit A bufas sebesar 85.56% dari target 100%. Pemberian vitamin A pada bayi dan balita belum mencapai target yang ditetapkan karena terlambatnya Profil UPTD Puskesmas II Mendoyo 2018 25 pengadaan kapsul vitamin A sehingga pembagian vitamin A bulan agustus tertunda

d. ASI Eksklusif ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada bayi umur 0-6 bulan tanpa disertai pemberian makanan dan minuman lain. Pencapaian ASI Eksklusif pada tahun 2018 sebesar 58.79 % sedangkan tahun 2017 sebesar 52,17 % di atas target yaitu 42%.

5. Upaya Kesehatan Perkesmas Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) merupakan salah satu upaya puskesmas yang mendukung peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan memadukan ilmu/praktek keperawatan dengan kesehatan masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatan. Adapun kasuskasus yang dilayani kasus penyakit menular (TBC, Malaria, Kusta, HIV/AIDS), kasus penyakit tidak menular HT, DM, Stroke, Jantung), masalah kesehatan gizi (gizi kurang dan gizi buruk). Di UPT Puskesmas II Mendoyo kegiatan perkesmas dilakukan setiap bulan dengan kunjungan rumah ke keluarga rawan oleb pemegang wilayah masing-masing. Sehingga program perkesmas bisa berjalan dengan baik.

6. Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak menular

a. Malaria Pada tahun 2018 tidak ditemukan kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas II Mendoyo. Pelacakan dan Penemuan Kasus Malaria secara dini dilakukan dengan pengambilan darah ACD dan PCD.

b. TB Paru Pada Tahun 2018 ditemukan 65 orang (34.21%) suspect TB. Dari suspect TB, setelah melalui pemeriksaan BTA sebanyak 6 orang (31,57 %) positif dan sembuh OAT sebanyak 9 orang (38.8%)

c. Demam Berdarah Dengue (DBD) Pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 2 kasus suspek DBD yang ditemukan di desa yehembang kauh dan desa yehembang. Kasus DBD ditemukan pada bulan Januari dan Maret 2018. Dari perbandingan dari tahun 2016 terjadi penurunan drastis kasus DBD dan tidak ada dilaporkan kematian oleh karena penyakit DBD. Hal ini sudah sesuai dengan harapan angka kematian kasus DBD dibawah 210/100.000 kasus per tahun

d. Kusta Di UPT Puskesmas II Mendoyo dari tahun 2016 -2018 tidak ditemukan kasus kusta.

e. Diare Hingga saat ini penyakit Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian karena diare terutama pada bayi dan anak balita. Sasarannya adalah kelompok masyarakat/perorangan wilayah kerja UPT Puskesmas II Mendoyo dan di proritaskan pada desa yang tingkat pemakaian sarana kesehatan/hygiene perorangan dan kesehatan yang masih rendah.

f. ISPA (Pneumonia) Pada tahun 2018 ditemukan 24 kasus pneumonia. Terjadi peningkatan penjaringan kasus pneumonia dari tahun sebelumnya tapi masih dibawah target yang ditetapkan. Masih rendahnya jumlah kasus pneumonia ini Profil UPTD Puskesmas II Mendoyo 2018 32 menunjukan status derajat kesehatan balita yang sudah mulai meningkat karena peran serta ibu-ibu balita yang segera memeriksakan balitanya ke sarana pelayanan kesehatan.

g. Rabies Rabies atau penyakit anjing gila adalah penyakit hewan yang bersifat zoonosis (menular ke manusia). Virus rabies dikeluarkan bersama air liur Hewan Penular Rabies (HPR) yang terinfeksi seperti anjing, kucing, kera dan ditularkan melalui luka gigitan atau jilatan. Pada tahun 2018 terdapat 211 kasus gigitan HPR dan terbanyak dari desa yehembang

h. PD3I (Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi) Untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan bayi serta balita dilaksanakan program imunisasi. Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dasar diantaranya tuberculose, dipteri, pertusis, tetanus, hepatitis, polio dan campak.

i. HIV/AIDS HIV (( Human immunodeficiency virus) adalah virus yang menyerang sel darah putih di dalam tubuh (limfosit) yang mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Sedangkan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. Penyakit HIV ini seperti fenomena gunung es dimana kasus yang diketahui hanya sebagian kecil saja padahal kasus ini sudah banyak terjadi. Di UPT puskesmas II mendoyo pada tahun 2014 sudah terdapat ruangan VCT dan sampai tahun 2018 puskesmas sudah memiliki 6 orang konselor. Dimana pasien-pasien yang ingin memeriksakan diri atau pasien yang dicurigai beresiko tertular HIV dapat memeriksakan dirinya ke VCT UPT Puskesmas II Mendoyo , tentu saja harus di dahului dengan konseling terlebih dahulu. Selama tahun 2018 sudah terdapat 269 orang yang sudah diperiksa dan 3 orang hasilnya reaktif

j. PTM (Penyakit Tidak Menular) Penyakit Tidak Menular adalah penyebab kematian terbanyak di indonesia. Penyakit menular sering dianggap tidak berbahaya dibanding penyakit menular. Padahal pembunuh nomer satu justru masuk pada katagori penyakit tidak menular (jantung, DM). Program PTM di UPT Puskesmas II Mendoyo adalah program baru dimana kegiatannya adalah melalukan pendeteksian lebih dini terhadap penyakit HT, DM dan Kanker Servik. Dengan terbentuknya Posbindu (Pos Pelayanan Terpadu) serta gerakan IVADes di desa sewilayah kerja UPT Puskesmas II Mendoyo dapat dilakukan pendeteksian penyakit tidak menular Profil UPTD Puskesmas II Mendoyo 2018 35 lebih dini untuk pelayanan luar gedung termasuk juga pelayanan dalam gedung dengan melakukan pemeriksaan IVA setiap hari kamis di poliklinik KIA.